by IKA ERMAYANA,
“Ratusan wanita yang telah berkeluarga di Uzbekistan dimandulkan paksa oleh Negara demi mengerem lonjakan penduduk, sterilisasi secara paksa ini dilakukan oleh para tenaga kesehatan secara diam-diam atas perintah sang penguasa.” (Media Islam Online)
Pertumbuhan populasi yang meningkat sering dituding sebagai sebab langkanya pangan. Kesimpulan ini diyakini sebagai sebab adanya kemiskinan, kerusakan lingkungan, dan konflik sosial kemasyarakatan. Pembangunan ekonomi di dunia ketiga tidak akan berhasil apabila angka pertumbuhan populasi tidak dikontrol. Itu sebabnya lembaga internasional dan pemerintahan mengembangkan dan menerapkan strategi untuk mengontrol angka pertumbuhan di dunia ketiga. Meledaknya angka populasi ini dinamai ‘over’ yang berimplikasi pada penggunaan sumber daya yang habis-habisan untuk menunjang besarnya pertumbuhan populasi tersebut dan mengakibatkan ketidakstabilan global.
Ketika asumsi-asumsi tersebut dicermati, maka tampaklah bahwa populasi bukanlah kambing hitam yang selama ini dipercaya, namun justru agenda politik yang menyebabkan bencana di banyak belahan dunia. Agenda ini bermaksud untuk mengalihkan masyarakat awam dari faktor penyebab yang sesungguhnya yaitu gaya hidup, konsumerisme, pemiskinan, dan penindasan dunia ketiga oleh dunia barat.
Negeri-negeri maju seperti Jepang, Rusia, Jerman, Swiss dan Eropa Timur saat ini mengalami dilema seperti menurunnya tingkat pertumbuhan penduduk karena rendahnya angka kelahiran. Negara-negara di Barat lainnya juga pasti akan mengalami penurunan populasi kalau saja tidak adanya imigrasi dari penduduk negeri lainnya. Menurunnya jumlah penduduk di Barat dibandingkan dengan negeri-negeri lain seperti negeri dunia Islam, menyebabkan penduduk di negeri muslim memiliki hak suara yang lebih tinggi dalam percaturan kelembagaan internasional karena populasinya yang meninggi. Dan isu tentang jumlah populasi ini sering digunakan untuk menjatuhkan negeri yang berpopulasi besar sehingga bisa mengurangi ancaman pengaruh dari negeri tersebut di masa mendatang. Maka, dunia ini sebetulnya tidak atau belum mengalami ledakan populasi (overpopulated).
Kapitalisme = Kemiskinan
Semua kesalahan ditimpakan pada Dunia Ketiga yakni pada masalah besarnya jumlah penduduk, padahal Negara-negara Barat mengkonsumsi 81% dari semua apa yang dihasilkan dunia, sedangkan Dunia Ketiga memiliki hampir sebagian besar sumber daya dan mineral yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang di dunia. Dunia Ketiga hanya mengkonsumsi 3.6 %. Dunia Barat mengkonsumsi 50% sumber daya paling penting di abad ke 21; yakni minyak, padahal mereka memproduksi minyak kurang dari seperempatnya. Baca entri selengkapnya »
Cu4p-cuap