Upaya Barat dalam Membendung Stigma Negatif Islam

26 10 2010

by Sari Wahyuni*
Upaya membangun stigma negatif terhadap Islam, sangat terasa dalam isu perang melawan terorisme yang dipimpin Amerika Serikat. Salah satunya tampak dari pemberitaan detik.com dengan judul : Penggerebekan Teroris di Bandung, Ditemukan Lembaran Kertas Arab Gundul Soal Hijrah dan Jihad. Detik.com melaporkan dalam mobil milik Fahri, yang ditangkap Densus 88 karena diduga teroris, ditemukan ceceran kertas berisi tulisan arab gundul, antara lain soal kumpulan fatwa Ibnu Taimiyyah soal jihad, hijrah, dan dakwah.

Lebih lanjut dilaporkan, ceceran kertas itu ada yang berupa tulisan tangan dan berupa print out, dengan beragam ukuran. Semua berisi tulisan arab gundul. Terdapat empat lembar kertas print out arab gundul merupakan kumpulan fatwa Ibnu Taimiyyah soal jihad, hijrah, dan dakwah

Upaya mengkaitkan terorisme dengan ajaran syariah Islam yang mulia seperti jihad,hijrah, dan dakwah memang gencar dilakukan. Padahal Ibnu Taimiyyah adalah salah satu ulama yang ‘alim dan faqih terkemuka. Demikian juga ajaran jihad dan dakwah adalah kewajiban yang diperintahkan Allah SWT .

Hal ini merupakan upaya membangun citra negatif terhadap syariah Islam. Mantan PM Inggris Tony Blair, di hadapan Konggres Partai Buruh pernah menyatakan Islam sebagai ideologi iblis (BBC News, 16 Juli 2005) dengan ciri-ciri : (1) ingin mengeliminasi Israel ; (2) menjadikan syariat Islam sebagai sumber hukum ; (3) menegakkan khilafah ; (4) bertentang dengan nilai-nilai liberal.

Hal senada direkomendasikan Cheryl Benard. Usulannya ada beberapa ide yang harus terus menerus diangkat untuk menjelekkan citra Islam : prihal demokrasi dan HAM, poligami, sanksi kriminal, keadilan Islam, minoritas, pakaian wanita, dan kebolehan suami untuk memukul istri. (Civil democratic Islam, partners , resources, and strategies, the Rand Corporation )

Barat tampaknya sadar benar bahwa tegaknya syariah Islam akan mengancam penjajahan kapitalisme. Mereka juga sadar, umat Islam sangat merindukan syariah Islam sebagai solusi terhadap persoalan kehidupan umat Islam saat ini. Lebih-lebih lagi tegaknya syariah Islam merupakan kewajiban setiap muslim.

Entah dengan maksud apa detik.com memberitakan hal ini. Padahal tidak ada hubungan antara Ibnu Taimiyyah , ajaran jihad, dakwah dan hijrah dengan isu terorisme. Sangat disayangkan kalau media seperti detik.com terjebak dalam ‘game’ perang melawan terorisme ini yang diarahkan menjadi perang terhadap umat islam dan syariah Islam.


Aksi

Information

Tinggalkan komentar